Tinjauan Pustaka
Jadwal Induk Produksi
(JIP) adalah suatu set perencanaan yang mengidentifikasi kuantitas dari item
tertentu yang dapat dan akan dibuat oleh suatu perusahaan manufaktur (dalam
satuan waktu). Jadwal Induk Produksi (JIP) merupakan suatu pernyataan tentang
produk akhir (termasuk parts pengganti dan suku cadang) dari suatu perusahaan
industri manufaktur yang merencanakan memproduksi output berkaitan dengan kuantitas
dan periode waktu. Beberapa metode yang digunakan dalam perhitungan data yaitu,
metode tenaga kerja tetap, metode tenaga kerja berubah, metode mix strategy,
dan metode transportasi. Berikut merupakan teori pendukung yang menjelaskan
metode-metode tersebut.
A. Metode
tenaga kerja tetap adalah metode perencanaan produksi agregat, dimana jumlah
tenaga kerja tidak mengalami perubahan (tetap). metode tenaga kerja tetap
memiliki kecepatan produksi yang konstan.
B. Metode
tenaga kerja berubah adalah metode perencanaan produksi agregat, dimana jumlah
tenaga kerja mengalami perubahan.
C. Metode mix strategy adalah metode perencanaan
produksi agregat yang menggabungkan metode tenaga kerja tetap dengan metode
tenaga kerja berubah. Metode mix strategy hanya menggabungkan hasil atau biaya
yang didapat pada metode tenaga kerja tetap dan metode tenaga kerja berubah.
D. Metode
transportasi merupakan metode perencanaan produksi agregat yang berfungsi untuk
menentukan rencana pengiriman barang dengan biaya minimal. Masalah transportasi
membahas pendistribusian suatu komoditas dari sejumlah sumber (supply) ke
sejumlah tujuan (demand) dengan tujuan untuk meminimumkan biaya yang terjadi
dari kegiatan tersebut, karena ide dasar dari masalah transportasi adalah
meminimasi biaya total transportasi.
Berdasarkan pengertian dari metode
transportasi di atas, dimana memiliki ciri-ciri yang dikatakan metode
transportasi. Berikut adalah ciri-ciri persoalan transportasi yang secara
khusus.
1.
Terdapat sejumlah sumber sebagai pusat
distribusi dan sejumlah tujuan tertentu.
2. Jumlah komoditas atau barang yang
didistribusikan dari setiap sumber dan yang diminta oleh setiap tujuan besarnya
tertentu.
3. Produk yang dikirim atau diangkut dari
suatu sumber ke suatu tujuan besarnya tertentu.
4.
Ongkos pengangkutan komoditas dari suatu
sumber ke suatu tujuan besarnya tertentu. Kapasitas sumber harus sama dengan
kapasitas tujuan. Apabila kapasitas sumber dengan tujuan tidak sama maka harus
disamakan dengan jalan menambah dummy pada kapasitas sumber atau tujuan.
Metode Penelitian
Penelitian ini
dilakukan di Perusahaan Alkaline dan dilakukan pengambilan data urutan proses
produksi transformator pada september 2016 sampai oktober 2016 dengan
menggunakan metode time series dan data kapasitas rata-rata.
Jadwal Induk Produksi
(JIP) disusun menggunakan time-bucket mingguan. JIP disusun terhadap pesanan yang
datang pada bulan september 2016. Alokasi jumlah produksi untuk tiap jenis
pesanan disesuaikan dengan jangka waktu pemenuhan pesanan (lead time) yang
diberikan oleh konsumen, dimana status inventory produk akhir empty. Setelah hasil
peramalan untuk bulan september 2016 dibagi ke dalam 4 minggu diperoleh jadwal
induk produksi transformator untuk bulan september 2016. Jadwal induk produksi
diuji kewajarannya dengan Rough Cut Capacity Planning (RCCP).
Sumber:
https://rayvel.files.wordpress.com/2012/07/bab-iv5.pdf
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=110653&val=4128