Budaya "Bediom" atau biasa disebut pindah rumah harus
terus dilestarikan masyarakat Lampung
Barat sebagai warisan leluhur.
Adat budaya yang dimiliki Lampung Barat beragam, sehingga menjadi
keunikan dan daya tarik tersendiri, salah satunya adalah ’Bediom’.
Tradisi "Bediom" menjadi bagian tak terpisahkan masyarakat
adat di Lampung Barat. Dengan keaslian budaya turun temurun ini, akan membawa
dampak yang positif bagi pelestarian budaya di tengah zaman yang serba canggih
seperti ini.
Lampung Barat sebagai kawasan zona budaya di Provinsi Lampung.
Beragam keunikan budaya menjadi daya tarik bagi Lampung Barat
menjadi kawasan pariwisata, sehingga ini menjadi upaya pemerintah untuk
menjadikan Lampung Barat sebagai daerah tujuan wisata nasional dan internasional.
"Bediom" merupakan budaya dan adat istiadat masyarakat
Lampung Barat yang akan pindah rumah baik itu rumah yang baru di bangun atau
rumah yang telah lama berdiri dan akan ditempati oleh penghuni yang baru.
"Bediom" di rumah kediaman yang baru, menurut adat asli
Lampung Barat yang sudah dapat mendirikan rumah pribadi yang baru, serta semua
peralatan rumah itu serba baru, di tempat yang baru juga maka keluarga tersebut
sudah merencanakan untuk "Bediom" di kediaman keluarga yang serba
baru itu, jika sudah siap untuk dihuni keluarga, disebut "Bediom" di
"lamban" (Rumah).
Budaya "Bediom" menjadi kebiasaan adat yang ketat di
Lakukan masyarakat Lampung Barat, sebab "Bediom" ini, bermaksud
menunjukkan tanda kesukuran kepada Tuhan atas nikmat yang diberikan.
Doa "Bediom" disesuaikan dengan situasi dan kondisi
keluarga untuk mengundang keluarga banyak atau tidaknya yang diundang, kalau
keluarga tersebut termasuk mampu, maka pelaksanaan "Bediom" akan
meriah.
Pelaksanaan "bediom" itu dilaksanakan pada hari-hari yang
baik seperti bulan muharam, bulan maulud dan bulan haji.
Menurut penuturan masyarakat adat setempat waktu yang baik untuk
melaksanakan "Bediom" adalah pada waktu sebelum subuh dan waktu isha
sudah lewat jadi di mulai jam 4.30 Wib, sampai dengan jam 5.00 WIB.
Keluarga yang "bediom" itu mulai berangkat dari tempat
yang lama ke tempat yang baru dan keluarga yang "Bediom", kepala
keluarga dan anak istrinya di iringi oleh keluarga yang lain yang hadir pada
saat itu sampai ke kediaman yang baru.
Sedangkan alat yang di bawa secara simbolis seperti alat tidur,
alat masak, lampu, Quran dan sajadah yang kesemuanya dibawa oleh keluarga yang
ikut mengiringi "bediom" itu, alat tidur ini menandakan mengawali
tidur di tempat yang baru.
Peralatan masak pertanda bahwa keluarga akan memulai kehidupan
ditempat yang baru, belanga, beras, teko, gula, kopi, serta lampu. Lampu ini
dinyalakan mulai dari tempat yang lama ke tempat yang baru.
Quran dan sajadah di bawa oleh kepala keluarga yang bersangkutan
dan ini pertanda bahwa kepala keluarga tersebut jadi pemimpin dan imam bagi
keluarganya.
Saya berharap tradisi "Bediom" terus dilestarikan oleh
masyarakat Lampung Barat, sehingga adat budaya warisan leluhur, dapat lestari
meskipun budaya barat tengah berkembang di tengah masyarakat.
sumber : budayalampung.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar