MEKANIKA
PENGUKURAN
I. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari
metode pengukuran panjang, massa dan rapat jenis.
2. Mempelajari
penggunaan teori ralat dalam pengukuran.
3. Membandingkan
beberapa metode rapat jenis.
II. Peralatan
1. Penggaris
30 cm
2. Jangka
Sorong
3. Mikrometer
4. Gelas
Ukur
5. Benda-benda
ukur
6. Timbangan
III.Teori
Tidak ada pengukuran
yang mutlak tepat atau akurat, hal ini disebabkan karena keterbatasan manusia
dan peralatan. Suatu pengukuran yang akurat dan presisi sangat tergantung pada
metode dan alat ukur yang digunakan. Hasil pengamatan yang baik akan tidak
berarti jika pengolahan data dikerjakan tidak tepat, maka pengetahuan tentang
teori dan statistik sangat dibutuhkan seorang eksperimentator. Percobaan ini
melatih praktikan untuk belajar melakukan pengukuran dengan metode yang baik,
menggunakan alat ukur yang tepat, memahami dan menggunakan teori ralat,
statistik dan membandingkan beberapa metode percobaan.
Dalam pengukuran
besaran listrik maupun yang lain terdapat nilai dari satuan ukuran tersebut.
Dalam pengukuran hal tersebut dikenal sebagai sistem satuan. Sistem satuan
dalam pengukuran dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sistem satuan dasar dan
sistem satuan turunan. Sistem satuan dasar dan turunan tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut. Satuan Dasar Dan Satuan Turunan Ilmu pengetahuan dan teknik
menggunakan dua jenis satuan, yaitu satuan dasar dan satuan turunan.
Satuan-satuan dasar dalam mekanika terdiri dari panjang, massa dan waktu. Biasa
disebut dengan satuan – satuan dasar utama. Dalam beberapa besaran fisis
tertentu pada ilmu termal, listrik dan penerangan juga dinyatakan satuan-satuan
dasar. Arus listrik, temperatur, intensitas cahaya disebut dengan satuan
dasar tambahan. Sistem satuan dasar tersebut selanjutnya dikenal sebagai sistem
internasional yang disebut sistem SI. Sistem ini memuat 6 satuan dasar seperti
tabel berikut.
Tabel
Besaran-Besaran Satuan Dasar SI
Kuantitas
|
Satuan Dasar
|
Simbol
|
Panjang
Massa
Waktu
Arus
Listrik
Temperatur
Intensitas
Cahaya
|
meter
kilogram
sekon
amper
kelvin
kandela
|
m
kg
s
A
K
Cd
|
Satuan-satuan lain yang
dapat dinyatakan dengan satuan-satuan dasar disebut satuan-satuan turunan.
Untuk memudahkan beberapa satuan turunan telah diberi nama baru, contoh untuk
daya dalam SI dinamakan watt yaitu menggantikan j/s.
Sistem-Sistem Satuan
Asosiasi pengembangan Ilmu Pengetahuan Inggris telah menetapkan sentimeter
sebagai satuan dasar untuk panjang dan gram sebagai satuan dasar untuk massa.
Dari sini dikembangkan sistem satuan sentimeter-gramsekon (CGS). Dalam sistem
elektrostatik CGS, satuan muatan listrik diturunkan dari sentimeter, gram, dan
sekon dengan menetapkan bahwa permissivitas ruang hampa pada hukum coulumb
mengenai muatan listrik adalah satu. Satuan-satuan turunan untuk arus listrik
dan potensial listrik dalam sistem elektromagnetik, yaitu amper dan volt
digunakan dalam pengukuranpengukuran praktis. Kedua satuan ini beserta salah
satu dari satuan lainnya seperti: coulomb, ohm, henry, farad, dan sebagainya
digabungkan di dalam satuan ketiga yang disebut sistem praktis (practical
system).
Tahun 1960 atas
persetujuan internasional ditunjuk sebagai sistem internasional (SI). Sistem SI
digunakan enam satuan dasar, yaitu meter, kilogram, sekon, dan amper (MKSA) dan
sebagai satuan dasar tambahan adalah derajat kelvin dan lilin (kandela) yaitu
sebagai satuan temperatur dan intensitas cahaya, seperti terlihat pada tabel
satuan dasar SI diatas.
IV. Cara Kerja
A. Menentukan Volume
1.
Mengukur panjang dan diameter kawat pada
10 tempat yang berbeda.
2.
Memilih alat ukur panjang yang sesuai
untuk kawat tersebut.
3.
Mengulangi langkah 1 dan 2 untuk kawat
yang berbeda.
B. Menetukan Volume dan
Rapat Jenis
1. Mengukur panjang, lebar, tinggi dan diameter
benda yang diberikan, pada 10 tempat yang berbeda.
2.
Memilih alat ukur yang sesuai untuk
benda tersebut.
3.
Mengulangi langkah 1 dan 2 untuk benda
yang berbeda.
4.
Menentukan massa dari benda-benda
tersebut.
V. Analisa Percobaan
Dalam percobaan kali ini
bertujuan untuk mengukur benda kawat dan tabung berongga dan yang diukur adalah
panjang, lebar, tinggi, diameter, dan volume benda tersebut.
VI. Simpulan
Kesimpulannya adalah
bahwa dalam mengukur suatu benda dibutuhkan ketelitian untuk membaca suatu alat
ukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar