1. Perubahan dari dalam Masyarakat
a.
Perubahan jumlah penduduk. Perubahan jumlah penduduk
akan menimbulkan perubahan pada kebutuhan hidup, seperti sandang, pangan, dan
papan. Selain itu penduduk yang bertambah akan menyebabkan tempat tinggal yang
semula berpusat di keluarga nesar menjadi terpencar karena faktor pekerjaan.
Contoh perubahan penduduk adalah program transmigrasi dan urbanisasi.
b.
Pemberontakan atau revolusi, yang berpengaruh besar
pada lembaga-lembaga masyarakat dan struktur masyarakat. Sebagai contoh G 30
S/PKI yang berakibat dilarangnya paham komunis si Indonesia.
c.
Peranan nilai yang diubah. Misalnya program keluarga
berencana yang mampu mengubah pandangan masyarakat untuk mengurangi jumlah
kelahiran anak.
d.
Peran tokoh karismatik, karena tokoh ini adalah tokoh
yang disegani dan dihormati di masyarakat, maka masyarakat akan cenderung
mengikuti arah tokoh tersebut. Seperti Ir. Soekarno yang memiliki karisma di
masyarakat karena keahliannya berpidato.
e.
Penemuan baru. Penemuan baru terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
1)
Inovasi, yaitu proses proses perubahan sosial budaya
yang besar tapi terjadi dalam waktu singkat.
2)
Discovery, yaitu penemuan unsur kebudayaan baru oleh
seorang atau beberapa individu.
3)
Invention, yaitu saat ketika masyarakat sudah mengakui,
menerima, dan menerapkan penemuan baru tersebut.
2. Perubahan dari Luar Masyarakat
a.
Faktor alamiah, jika tempat tinggal masyarakat adalah
pantai, maka masyarakat akan cenderung berprofesi sebagai nelayan. Selain itu
jika terjadi bencana alam, maka masyarakat akan pindah ke daerah lain sehingga
masyarakat akan beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut dan melahirkan
budaya baru.
b.
Peperangan, yang pasti menimbulkan dampak buruk bagi
masyarakat.
c.
Pengaruh kebudayaan masyarakat lain, ketika dua
masyarakat saling berinteraksi. Interaksi tersebut akan menimbulkan perubahan
pola pikir dan selanjutnya bisa terjadi akulturasi atau asimilasi.
Akulturasi
adalah percampuran dua kebudayaan dimana kebudayaan setempat masih terlihat. Sering
dianalogikan dengan rumus A+B=AB, dengan A=kebudayaan asing dan B=kebudayaan
setempat. Asimilasi adalah percampuran dua kebudayaan yang menghasilkan
kebudayaan yang baru sama sekali. Dianalogikan dengan rumus A+B=C, dengan
A=kebudayaan asing, B=kebudayaan setempat, dan C=kebudayaan baru.
Dalam
proses perubahan sosial budaya akibat interaksi masyarakat sering dijumpai
istilah difusi, yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari sekelompok
masyarakat ke kelompok masyarakat lain.
3. Faktor pendorong perubahan Sosial Budaya
a.
Penemuan baru.
b.
Perubahan jumlah penduduk.
c.
Pertentangan/konflik.
d.
Pemberontakan/revolusi.
e.
Keterbukaan masyarakat.
f.
Akulturasi.
g.
Asimilasi.
h.
Sistem pendidikan yang maju.
i.
Keinginan untuk maju dan orientasi ke masa depan.
j.
Sikap menghargai hasil karya seseorang.
4. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
a.
Sikap masyarakat yang tradisional.
b.
Perkembangan IPTEK yang terhambat.
c.
Adat istiadat dan hambatan ideologis.
d.
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
e.
Rasa takut akan terjadi ketidakseimbangan kebudayaan.
Sumber:
http://inosayriz.blogspot.com/2013/05/makalah-ilmu-sosial-dan-budaya-dasar.html
Tulisan yang bagus. disertakan sumbernya juga....
BalasHapus