Sabtu, 03 Januari 2015

Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

1.      Perubahan dari dalam Masyarakat
a.       Perubahan jumlah penduduk. Perubahan jumlah penduduk akan menimbulkan perubahan pada kebutuhan hidup, seperti sandang, pangan, dan papan. Selain itu penduduk yang bertambah akan menyebabkan tempat tinggal yang semula berpusat di keluarga nesar menjadi terpencar karena faktor pekerjaan. Contoh perubahan penduduk adalah program transmigrasi dan urbanisasi.
b.      Pemberontakan atau revolusi, yang berpengaruh besar pada lembaga-lembaga masyarakat dan struktur masyarakat. Sebagai contoh G 30 S/PKI yang berakibat dilarangnya paham komunis si Indonesia.
c.       Peranan nilai yang diubah. Misalnya program keluarga berencana yang mampu mengubah pandangan masyarakat untuk mengurangi jumlah kelahiran anak.
d.      Peran tokoh karismatik, karena tokoh ini adalah tokoh yang disegani dan dihormati di masyarakat, maka masyarakat akan cenderung mengikuti arah tokoh tersebut. Seperti Ir. Soekarno yang memiliki karisma di masyarakat karena keahliannya berpidato.
e.       Penemuan baru. Penemuan baru terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1)      Inovasi, yaitu proses proses perubahan sosial budaya yang besar tapi terjadi dalam waktu singkat.
2)      Discovery, yaitu penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang atau beberapa individu.
3)      Invention, yaitu saat ketika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru tersebut.

2.      Perubahan dari Luar Masyarakat
a.       Faktor alamiah, jika tempat tinggal masyarakat adalah pantai, maka masyarakat akan cenderung berprofesi sebagai nelayan. Selain itu jika terjadi bencana alam, maka masyarakat akan pindah ke daerah lain sehingga masyarakat akan beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut dan melahirkan budaya baru.
b.      Peperangan, yang pasti menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
c.       Pengaruh kebudayaan masyarakat lain, ketika dua masyarakat saling berinteraksi. Interaksi tersebut akan menimbulkan perubahan pola pikir dan selanjutnya bisa terjadi akulturasi atau asimilasi.
Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan dimana kebudayaan setempat masih terlihat. Sering dianalogikan dengan rumus A+B=AB, dengan A=kebudayaan asing dan B=kebudayaan setempat. Asimilasi adalah percampuran dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan yang baru sama sekali. Dianalogikan dengan rumus A+B=C, dengan A=kebudayaan asing, B=kebudayaan setempat, dan C=kebudayaan baru.
Dalam proses perubahan sosial budaya akibat interaksi masyarakat sering dijumpai istilah difusi, yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari sekelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lain.

3.      Faktor pendorong perubahan Sosial Budaya
a.       Penemuan baru.
b.      Perubahan jumlah penduduk.
c.       Pertentangan/konflik.
d.      Pemberontakan/revolusi.
e.       Keterbukaan masyarakat.
f.       Akulturasi.
g.      Asimilasi.
h.      Sistem pendidikan yang maju.
i.        Keinginan untuk maju dan orientasi ke masa depan.
j.        Sikap menghargai hasil karya seseorang.

4.      Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
a.       Sikap masyarakat yang tradisional.
b.      Perkembangan IPTEK yang terhambat.
c.       Adat istiadat dan hambatan ideologis.
d.      Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
e.       Rasa takut akan terjadi ketidakseimbangan kebudayaan.


Sumber: http://inosayriz.blogspot.com/2013/05/makalah-ilmu-sosial-dan-budaya-dasar.html

1 komentar: